Selasa, 14 April 2015

Jadikan Kelas Sebagai Taman yang Indah untuk Para Siswa





Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan  Dasar, 1 April 2015


Oleh: Dian Ikawati Rahayuningtyas
NIM. 14712251006
Prodi Pendidikan Dasar KOnsentrasi Praktisi (Guru Kelas)
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M. A.



Ada 2 hal yang berkaitan dengan Bahasa yaitu sintaks dan sematik. Sintak merupakan wadah/ kerangka seperti pikiran, logika, dan lain-lain sedangkan sematik merupakan isinya yaitu makna yang ada di dalamnya yang peru untuk kita mengerti dan pahami.  Sematik adanya di bumi dan sintaks adanya di langit (yang terlihat). Selanjutnya sebenar-benarnya yang ada dalam diri manusia yaitu amal, perbuatan, pikiran, dan semua yang terlihat sama dengan wadahnya namun isinya sangat berbeda. Seperti misalnya kita tidak boleh berpura-pura untuk baik kepada orang lain, namun sebenarnya kalau di belakang dia kita membicarakan kejelekannya.
Pada kuliah Learning Trajectory Pendidikan Dasar, Prof. Marsigit selalu memberikan pengantar terlebih dahulu kepada mahasiswanya, tidak langsung menuju ke ilmu pengetahuannya. Beliau menjelaskan bahwa perlunya pengantar diberikan adalah untuk mempermudah belajar mahasiswa. Pengantar yang diberikan oleh Prof. Marsigit pada kuliah hari ini adalah pikiran mahasiswa bisa sebaiknya terbelah-belah yang tadinya keras (batu) kemudian pecah lagi menjadi kerikil, dari kerikil pecah lagi mejadi pasir sampai pada akhirya menjadi debu. Oleh karena itu selama kita hidup kita harus selalu belajar. Manusia yang behenti belajar merupakan mitos dan manusia yang sombong. Dimana sombong merupakan sifat tercela yang tidak dianjurkan oleh Allah swt. Karena dapat mrugikan diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekitar. Manusia yang seperti itu biasanya banyak bicara tetapi tidak mau mendengarkan orang lain.
Prof. Marsigit sebagai dosen juga bertugas sebagai fasilitator untuk para mahasiswanya begitu pun juga guru harus dapat menjadi fasilitator untuk para siswanya sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator juga mempunyai dasar yaitu dari teori Vygotsky yang menampilkan ZPD (Zone of Proximal Development). Sedangkan ZPD dalam teori yang disebutkan oleh Ki Hajar Dewantara sama dengan Ing Madya Mangun Karsa. Guru harus dapat mengetahui dan memahami karakteristik setiap siswanya agar dapat memenuhi kebutuhan siswa. Oleh karena itu guru juga tidak ada salahnya untuk belajar tentang teori-teori belajar karena dengan belajar teori belajar dapat membantu guru dalam pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas. Selain it
u, berkaitan dengan referensi yang disajikan antara yang satu dengan lainnya saling berhubungan. Mialnya saja Problem  Based Learing berkaitan dengan kontruktivisme. Oleh karena itu, referensi yang ditampilkan dapat sebagai dasar tugas yang harus dibaca dan dipahami dengan baik agar konsepnya dapat tersampaikan kepada orag lain dengan baik pula.
Dalam perkuliahan Learning Trajectory Prof. Marsigit meberikan tugas kepada mahasiswanya. Hal itu merupakan sintaks (wadah) dan aktivitas di dalamya seperti membuat refleksi, komentar blog, dan lain-lain merupakan sematiknya. Tuhuan tugas itu diberikan adalah agar para mahsiswa dapat belajar mengenai teori-teori belajar yang nantinya dapat diterapkan apabila menjadi seorang guru atau dosen di masa yang akan datang. Beliau selalu mengatakan bahwa sebagai manusia harus selalu belajar, belajar, dan belajar. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah guru tidak boleh menjadikan siswa sebagai subjek saja, namun guru harus dapat membantu siswa untuk dapat menemukan konsep-konsep yang dibangunnya sendiri. Apabila diibaratkan seperti menggenggam bola. Biarkan bola itu berada dalam genggaman siswa dan biarkan siswa untuk mengekspresikannya sesuai dengan kondisi siswanya, biarkan mereka untuk berkreasi dan janganlah halangi mereka untuk selalu berkreasi. Bola itu sebagai merupakan fasilitas yang diberikan oleh guru dan siswa diminta untuk memanfaatkannya ssuai engan kebutuhannnya.
Belajar harus dilakukan secara continue atau berkelanjutan agar lebih terasa manfaatnya. Di antara shalah subuh dan dhuhur manusia harus selalu berdoa, paling tidak berdzikir kepada Allah, jangan sampai berhenti berdoa. Begitu juga dalam belajar, janganlah kamu berhenti belajar karena itu akan membuat para syaitan agan berbahagian karena berhasil menggoda dan mengganggu kita. Kita sudah berusaha dan berdoa sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, namun segala sesuatu yang terjadi merupakan atas izin/ kehendak Allah swt. Semua yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik pula di mata Allah swt. Allah swt lenih mengetahui apa yang kita butuhkan dari pada apa yang kita minta. Sebagai calon pendidik, kita harus dapat berusaha untuk menjadikan kondisi kelas sebagai tamaan buat siswa-siswa kita kelak, si mana siswa dan siswi kia kelak akan sellu betah apabila berada dekat dengan kita. Janganlah membuat kelas mejadi penjara bagi mereka, karena akan sangat membuat guru ataupun siswanya menjadi kurang bersemangat. Untuk mewujudkan itu semua, kembali lagi kepada gurunya masing-masing. Guru harus selalu beroikir kreatif dan inovativ demi kemajuan dan perkembangan dan kemanjuan pendidikan di Indonesia.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar